Jumat, 30 April 2010

my nane i miftakhul riza, and i use clear for men, what's about u?

Seluk Beluk Riza Berkata
Adalah Miftakhul Riza Risqi Fauzi, anak ke 2 dari 4 bersaudara hasil perkawinan Bapak Yahman Ahamad Hidayat dan Ibu Sri Budiningsih. Dia menjalani masa kecilnya di kampung halamanya tercinta, desa Kedungwaru, Karangsambung, Kebumen.
Memulai pendidikan formalnya dengan masuk TK intan secara tidak begitu formal karena masih dianggap kurang cukup umur. Tetapi anak yang biasanya teman-teman memanggilnya Riza ini berhasil membuktikan kekurang cukup umuranya itu dengan menjadi siswa yang baik, imut dan bijaksana selama 3 tahun di TK. Terbukti dengan dipilihnya dia sebagai ketua kelas dan pemimipin barisan TK saat upacara HUT RI pada saat itu.
Jabatan ketua kelas masih ia pegang sampai kelas 2 SD hingga ahirnya dengan lapang dada menyerahkan jabatan itu kepada rekan sebangkunya. Kehidupan menjalani anak yang baik, tidak nakal dan yang pasti patuh pada orang tua dia jalani hingga akhirnya SD Kedungwaru mengihklaskan kepergianya untuk merantau ke Kutoarjo menjalani pendidikan system pondok keingnan bapaknya.
Di SMP Darul Hikmah Kutoarjo inilah kehidupanya berubah total. Riza yang dahulunya pendiam, lugu dan sulit tertawa, berubah menjadi anak yang kocak, konyol dan humoris. Semua itu terjadi karena gaya hidup yang perlu kerja keras dan penuh hukuman di asrama. Tetapi gaya hidup inilah membuat anak yang cita-citanya dari kecil ingin jadi arsitek ini lebih mengerti arti hidup, menghargai kaum minoritas dan mengerti betapa berharganya teman disaat masalah bertubi-tubi menerjang. Banyak perubahan yang terjadi pada anak yang lahir pada tanggal 18 Februari 1993 di Kebumen ini , mulai dari fisik, style sampai selera entertainment yang dia suka. Salah satunya adalah dalam bidang music, music alternative rock dan punk rock adalah kesukaanya, padahal dahulu dia sangat suka dengan lagu-lagu pop mellow, cengeng yang membuat loyo, mlongo dan dongo . Karena menurutnya, tanpa music-musik kesukaanya dia tidak bisa semangat dalam menjalani hidup.
Sampailah pada saatnya anak yang bermoto “ekspresika aksimu” ini kembali ke Kebumen setelah menjalani pendidikan SMP dengan penuh semangat menghadapi rintangan yang ada. SMAN 1 Kebumen lah yang akhirnya Riza pilih untuk melanjutkan studinya. Disinilah semua masalah dalam kehidupanya bertambah komplek berpangkat-pangkat. Tetapi semua itu dihadapi oleh anak yang mempunyai impian kuliah di Jepang ini dengan riang gembira. Walaupun impianya terkesan hiperbola, tetapi berkat dukungan kakaknya dan daya hayalanya itu membuat semangat untuk belajarnya terus berkobar hingga ahirnya dia berhasil masuk ke kelas IPA 5 impianya.
Harapan hidupnya adalah menjadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa, agama dan masuk surga. Tidak hanya itu, anak yang mempunyai akun facebook ndilallah@gmail.com ini juga mempunyai beberapa harapan sambilan, diantaranya adalah mempunyai pendamping hidup yang benar-benar dia cintai dan menghilangnya kaum “alay” yang meresahkan warga pada saat ini di sentero jangakauan pandanganya.
Itulah sepenggal cerita tentang Riza. Satu pesan penutup dari anak yang mempunyai blog di www.rizange.blogspot.com ini adalah “jangan ragu untuk menjadi kaum minoritas asal itu positif, bila perlu berbanggalah dengannya jika igin hidupmu lebih berwarna” .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar